TUGAS 3 PEMBAHARUAN DALAM PEMBELAJARAN DI SD/ PDGK4505
SEMOGA BERMANFAAT
1. Pembaharuan dalam
pembelajaran memiliki implementasi antara lain pembelajaran terpadu dan
pembelajaran kelas rangkap. Menurut anda, apa alasan terpenting dalam implementasi
pembelajaran terpadu dan pembelajaran kelas rangkap di kehidupan sehari-hari?
JAWAB :
Implementasi pembelajaran terpadu dan pembelajaran
kelas rangkap memiliki alasan-alasan yang penting dalam konteks kehidupan
sehari-hari, di antaranya:
a) Peningkatan Relevansi
Pembelajaran: Dengan memadukan berbagai mata pelajaran dalam pembelajaran
terpadu, siswa dapat melihat keterkaitan antara berbagai konsep dan aplikasinya
dalam kehidupan nyata. Misalnya, dalam sebuah proyek yang melibatkan
matematika, ilmu pengetahuan alam, dan seni, siswa dapat memahami bagaimana
konsep-konsep tersebut berinteraksi dalam situasi dunia nyata.
b) Pengembangan Keterampilan
Berpikir Lintas Disiplin: Melalui pembelajaran terpadu, siswa diajak untuk
memecahkan masalah kompleks yang memerlukan pemikiran lintas disiplin. Mereka
belajar untuk mengintegrasikan pengetahuan dari berbagai bidang untuk menemukan
solusi yang kreatif dan efektif.
c) Peningkatan Keterlibatan
Siswa: Pembelajaran terpadu dan kelas rangkap sering kali melibatkan proyek-proyek
atau aktivitas kolaboratif yang menantang siswa untuk aktif terlibat dalam
pembelajaran mereka. Hal ini dapat meningkatkan motivasi intrinsik siswa karena
mereka merasa memiliki kontrol lebih besar atas pembelajaran mereka.
d) Efisiensi Penggunaan Waktu
dan Sumber Daya: Dengan menggabungkan beberapa mata pelajaran dalam
pembelajaran terpadu atau menggunakan waktu yang sama untuk mempelajari lebih
dari satu mata pelajaran dalam kelas rangkap, sekolah dapat mengoptimalkan
penggunaan waktu dan sumber daya mereka. Hal ini dapat membantu dalam memenuhi
kebutuhan kurikulum yang luas sambil memastikan bahwa siswa tetap terlibat dan
belajar secara efektif.
Dengan memperhatikan alasan-alasan ini,
implementasi pembelajaran terpadu dan pembelajaran kelas rangkap dapat
memberikan manfaat yang signifikan bagi siswa dalam kehidupan sehari-hari
mereka, baik dalam konteks akademis maupun pengembangan keterampilan untuk masa
depan.
2. Pembelajaran kelas rangkap
adalah penggabungan sekelompok siswa yang mempunyai perbedaan usia, kemampuan,
minat, dan tingkatan kelas di mana dikelola oleh seorang guru atau beberapa
guru yang dalam pembelajarannya difokuskan pada kemajuan individual para siswa.
Pembelajaran kelas rangkap memiliki korelasi dengan teori belajar yang dikemukakan
oleh beberapa tokoh. Teori belajar apa saja yang terkait? Tulis dengan bahasa
anda sendiri!
JAWAB :
Pembelajaran kelas rangkap memiliki korelasi yang
kuat dengan beberapa teori belajar yang dikenal dalam bidang pendidikan.
Beberapa teori tersebut antara lain:
a) Teori Kecerdasan Majemuk:
Howard Gardner mengemukakan teori ini yang mengakui bahwa setiap individu
memiliki berbagai jenis kecerdasan yang berbeda-beda. Dalam pembelajaran kelas
rangkap, guru dapat merancang aktivitas pembelajaran yang memungkinkan siswa
dengan berbagai jenis kecerdasan untuk berpartisipasi dan berkembang sesuai
dengan potensi mereka masing-masing.
b) Teori Pembelajaran
Kolaboratif: Teori ini menekankan pentingnya kolaborasi antara siswa dalam
proses pembelajaran. Dalam pembelajaran kelas rangkap, siswa dengan berbagai
kemampuan dan tingkatan kelas ditempatkan bersama-sama, memungkinkan mereka
untuk saling mendukung dan belajar satu sama lain.
Dengan mengintegrasikan prinsip-prinsip dari
teori-teori belajar ini, pembelajaran kelas rangkap dapat menjadi pendekatan
yang efektif untuk memfasilitasi pembelajaran yang berpusat pada siswa dan
memenuhi kebutuhan individu mereka.
3. Sesuai dengan tumbuh
kembang anak sekolah dasar, maka guru harus memberikan pengalaman pada
aktivitas fisiknya. Jabarkan masing-masing 5 contoh aktivitas bermain yang
cocok buat anak sekolah dasar kelas rendah dan kelas tinggi!
JAWAB :
A. Untuk Anak Sekolah Dasar
Kelas Rendah:
v Balap Karung: Aktivitas ini
melibatkan anak-anak dalam balapan sambil mengenakan karung di kaki mereka. Ini
tidak hanya menyenangkan tetapi juga mengembangkan keterampilan motorik kasar
dan koordinasi tubuh.
v Main Layang-layang:
Anak-anak dapat belajar membuat dan menerbangkan layang-layang. Selain mengasah
keterampilan motorik halus, ini juga mengajarkan kesabaran, ketelitian, dan
pemecahan masalah.
v Permainan Tradisional:
Misalnya, seperti Engklek, Dakon, atau Lompat Tali. Permainan-permainan ini
tidak hanya menghibur tetapi juga membantu dalam mengembangkan keterampilan
sosial, keterampilan motorik, dan konsentrasi.
v Permainan Gerak: Seperti
"Simon Says" atau "Red Light, Green Light".
Permainan-permainan ini membantu anak-anak dalam mengembangkan keterampilan
mengikuti instruksi, konsentrasi, dan koordinasi tubuh.
v Permainan Menggunakan Bola:
Seperti bola basket mini atau bola karet. Bermain bola membantu meningkatkan
keterampilan motorik kasar, koordinasi mata-tangan, serta kerjasama tim jika
dimainkan bersama teman-temannya.
B. Untuk Anak Sekolah Dasar
Kelas Tinggi:
v Olahraga Tim: Seperti sepak
bola, bola voli, atau bola basket. Bermain olahraga tim membantu anak-anak
dalam membangun keterampilan sosial, kerjasama tim, strategi, dan kebugaran
jasmani.
v Panjat Tebing: Aktivitas
ini membutuhkan kekuatan fisik, keterampilan teknis, serta ketahanan mental.
Panjat tebing dapat menjadi tantangan yang menyenangkan dan memberikan
pengalaman yang memuaskan bagi anak-anak.
v Bersepeda: Bersepeda adalah
aktivitas fisik yang menyenangkan dan sehat. Anak-anak dapat menjelajahi
sekitar sekolah atau taman sambil meningkatkan kebugaran kardiovaskular dan
keterampilan motorik mereka.
v Senam atau Yoga: Kegiatan
ini membantu dalam meningkatkan fleksibilitas, kekuatan tubuh, dan
keseimbangan. Senam atau yoga juga membantu anak-anak dalam mengelola stres dan
meningkatkan konsentrasi.
v Pemandian Renang: Renang
adalah olahraga yang menyenangkan dan efektif untuk meningkatkan kebugaran
jasmani secara menyeluruh. Anak-anak dapat menikmati waktu mereka di kolam
renang sambil mengembangkan keterampilan berenang dan meningkatkan daya tahan
tubuh.
4. Menurut penelitian Howard
Gardner, di dalam diri setiap anak tersimpan sembilan jenis kecerdasan yang
siap berkembang. Ia memetakan lingkup kemampuan manusia yang luas tersebut
menjadi sembilan kategori yang komprehensif atau sembilan macam kecerdasan
dasar pada anak-anak. Uraikan sembilan macam kecerdasan dasar tersebut dengan
singkat dan jelas!
JAWAB :
Menurut teori kecerdasan majemuk yang dikemukakan
oleh Howard Gardner, terdapat sembilan jenis kecerdasan yang berbeda. Setiap individu
memiliki kombinasi unik dari kecerdasan-kecerdasan ini. Berikut adalah
penjelasan singkat mengenai sembilan jenis kecerdasan tersebut:
a) Kecerdasan Linguistik:
Kemampuan menggunakan kata-kata secara efektif, baik secara lisan maupun
tulisan. Anak-anak dengan kecerdasan ini cenderung pandai dalam membaca,
menulis, dan berbicara.
b) Kecerdasan
Logika-Matematika: Kemampuan berpikir logis dan rasional serta memahami
prinsip-prinsip matematika. Anak-anak yang memiliki kecerdasan ini biasanya
suka memecahkan masalah, bereksperimen, dan bermain dengan angka.
c) Kecerdasan Spasial:
Kemampuan memahami ruang dan visualisasi. Anak-anak dengan kecerdasan ini
cenderung pandai dalam menggambar, membayangkan objek dalam ruang, dan memahami
peta.
d) Kecerdasan
Kinestetik-Jasmani: Kemampuan menggunakan tubuh atau bagian-bagiannya untuk
menyelesaikan tugas atau mengekspresikan ide dan perasaan. Anak-anak dengan
kecerdasan ini biasanya mahir dalam olahraga, tari, atau keterampilan tangan.
e) Kecerdasan Musikal:
Kemampuan dalam hal musik, termasuk mengenali nada, ritme, dan timbre.
Anak-anak dengan kecerdasan ini biasanya senang mendengarkan musik, bernyanyi,
atau bermain alat musik.
f) Kecerdasan Interpersonal:
Kemampuan memahami dan berinteraksi dengan orang lain. Anak-anak dengan
kecerdasan ini cenderung mudah bergaul, peka terhadap perasaan orang lain, dan
memiliki kemampuan memimpin.
g) Kecerdasan Intrapersonal:
Kemampuan memahami diri sendiri, termasuk perasaan, motivasi, dan tujuan
pribadi. Anak-anak dengan kecerdasan ini cenderung introspektif, sadar akan
diri sendiri, dan memiliki pemahaman mendalam tentang diri mereka.
h) Kecerdasan Naturalis:
Kemampuan mengenali dan mengkategorikan flora, fauna, dan fenomena alam
lainnya. Anak-anak dengan kecerdasan ini cenderung tertarik pada alam,
binatang, dan ekosistem.
i) Kecerdasan Eksistensial: Kemampuan merenungkan pertanyaan-pertanyaan mendalam tentang eksistensi manusia, seperti makna hidup dan kematian. Anak-anak dengan kecerdasan ini cenderung berpikir filosofis dan tertarik pada isu-isu besar yang bersifat universal.
No comments:
Post a Comment