Tugas 3 Pengantar Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus/PDGK4407
SEMOGA BERMANFAAT
1. Sistem Pendidikan segregasi, system Pendidikan
inklusi dan system Pendidikan integrasi merupakan system Pendidikan yang dapat
diterapkan pada anak tuna daksa. Menurut Saudara system Pendidikan manakah yang
paling tepat digunakan untuk anak tuna daksa dan berikan alasannya!
Jawab :
Sisitem Pendidikan yang paling
tepat adalah :
Sistem Pendidikan Inklusi
dianggap sebagai pendekatan yang paling tepat untuk anak tuna daksa dalam
banyak situasi.
Berikut alasanya :
a) Interaksi Sosial dan Penerimaan:
v
Anak
tuna daksa memiliki kesempatan untuk berinteraksi dengan teman sebaya tanpa
disabilitas, yang membantu dalam perkembangan sosial mereka.
v
Meningkatkan
pemahaman dan penerimaan di antara anak-anak tanpa disabilitas, mengurangi
stigma dan diskriminasi.
b) Pengalaman Belajar yang Beragam:
v
Anak-anak
dapat belajar dalam lingkungan yang lebih beragam, mempersiapkan mereka untuk
kehidupan di luar sekolah yang juga inklusif dan beragam.
v
Paparan
terhadap kurikulum umum yang sama dengan teman-teman sebaya mereka.
c) Akses ke Sumber Daya dan Dukungan:
v
Dengan
penyesuaian yang tepat, anak-anak tuna daksa bisa mendapatkan manfaat dari
teknologi assistive, asisten pendidik, dan dukungan lain yang tersedia di
sekolah inklusif.
v
Penggunaan
IEP (Individualized Education Program) untuk memastikan bahwa kebutuhan
individu anak terpenuhi secara efektif dalam lingkungan inklusif.
d) Pengembangan Keterampilan Hidup:
v
Dalam
lingkungan inklusif, anak-anak belajar keterampilan hidup yang lebih luas,
termasuk bagaimana beradaptasi dan bekerja sama dengan berbagai individu.
v
Membantu
anak-anak mempersiapkan diri untuk dunia kerja dan kehidupan sosial yang lebih
inklusif.
2. Perawatan dengan obat dan modifikasi perilaku
merupakan Teknik atau pendekatan untuk menangani anak tuna laras. Menurut
Saudara Teknik atau pendekatan manakah yang paling tepat diterapkan pada anak
tuna laras dan jelaskan alasannya!
Jawab :
Pendekatan yang Paling Tepat:
Kombinasi Modifikasi Perilaku dan Perawatan dengan Obat.
Modifikasi perilaku sering
dianggap sebagai pendekatan yang paling tepat untuk menangani anak tuna laras
karena fokusnya pada pengembangan keterampilan jangka panjang dan adaptasi
perilaku yang sehat. Namun, dalam beberapa kasus, kombinasi antara modifikasi
perilaku dan perawatan dengan obat dapat memberikan hasil yang optimal.
Alasannya :
a) Pendekatan Holistik:
v
Modifikasi
Perilaku: Memberikan keterampilan yang diperlukan untuk mengelola emosi dan
perilaku, meningkatkan kemampuan sosial, dan mengembangkan keterampilan coping
yang berkelanjutan.
v
Perawatan
dengan Obat: Membantu mengendalikan gejala akut yang mungkin menghalangi
partisipasi efektif dalam terapi perilaku.
b) Keseimbangan antara Jangka Pendek dan Jangka
Panjang:
v
Jangka
Pendek: Obat dapat memberikan bantuan segera dalam mengurangi gejala yang
mengganggu, memungkinkan anak untuk berpartisipasi lebih efektif dalam
intervensi perilaku.
v
Jangka
Panjang: Modifikasi perilaku membantu anak mengembangkan keterampilan yang akan
berguna sepanjang hidup mereka.
c) Pendekatan Individual:
v
Setiap
anak berbeda, dan kombinasi pendekatan memungkinkan penyesuaian berdasarkan
kebutuhan individu.
v
Pemantauan
terus menerus dan evaluasi oleh profesional kesehatan dan pendidikan dapat
memastikan bahwa strategi yang digunakan tetap efektif dan relevan.
Meskipun modifikasi perilaku adalah pendekatan
utama dan paling efektif untuk jangka panjang dalam menangani anak tuna laras,
kombinasi dengan perawatan obat dapat diperlukan untuk kasus tertentu yang
lebih kompleks. Pendekatan kombinasi ini memastikan bahwa gejala segera dapat
diatasi sementara keterampilan jangka panjang dikembangkan, memberikan
pendekatan yang komprehensif dan berpusat pada anak.
3. Baca dan Pahamilah Kasus Kesulitan Belajar :
Irfan adalah anak yang periang dan prestasinya sangat membanggakan di bidang
seni dan kinestetik. Akan tetapi prestasinya tidak dibarengi dengan kemudahan
Irfan belajar di dalam kelas terutama pada saat membaca dan menulis. Pak Guru
memasukkan Irfan ke dalam PRnya karena sampai kelas 3 Irfan masih kesulitan
menulis kata-kata yang didikte oleh Pak Guru. Banyak dijumpai huruf-huruf yang
salah eja seperti sapu menjadi sapo, lalu kaleng menjadi keleng. Berdasarkan
penjelasan kasus singkat tersebut, dimanakah kesulitan belajar yang dialami
oleh Irfan? kesulitan belajar secara akademik atau kesulitan belajar berkaitan
dengan perkembangan? Jelaskan alasanmu!
Jawab :
Berdasarkan kasus singkat yang
dijelaskan, kesulitan belajar yang dialami oleh Irfan tampaknya berkaitan
dengan kesulitan belajar secara akademik. Irfan menunjukkan prestasi yang baik
dalam bidang seni dan kinestetik, yang mengindikasikan bahwa perkembangan umum
dan kemampuannya dalam keterampilan motorik serta kreativitas tidak mengalami
masalah signifikan. Namun, kesulitannya dalam membaca dan menulis, terutama
dalam mengeja kata-kata, menunjukkan adanya masalah spesifik dalam aspek
akademik.
Alasanya :
a) Spesifik pada Keterampilan Akademik (Membaca dan
Menulis):
v
Kesulitan
utama yang dialami Irfan adalah dalam membaca dan menulis, terutama dalam
mengeja kata-kata. Contohnya, ia menulis "sapu" menjadi
"sapo" dan "kaleng" menjadi "keleng". Ini
menunjukkan adanya masalah dalam keterampilan bahasa tertulis, yang merupakan
bagian integral dari kemampuan akademik.
b) Masalah dalam Proses Fonologis:
v
Kesalahan
yang dilakukan Irfan seperti menulis "sapo" untuk "sapu"
dan "keleng" untuk "kaleng" menunjukkan bahwa ia mungkin
mengalami kesulitan dalam memproses suara dan mengaitkannya dengan huruf yang
tepat. Ini sering kali merupakan indikasi adanya masalah fonologis, yang
merupakan komponen kunci dalam kemampuan membaca dan menulis.
c) Tidak Ada Indikasi Masalah Perkembangan Umum:
v
Prestasi
Irfan di bidang seni dan kinestetik menunjukkan bahwa perkembangan motoriknya
baik dan ia memiliki kemampuan kognitif yang baik di area tersebut. Ini
mengindikasikan bahwa masalah yang dihadapi bukan merupakan masalah
perkembangan umum, melainkan lebih spesifik pada keterampilan akademik
tertentu.
4. Buatlah 5 daftar pertanyaan dengan menggunakan
Teknik wawancara diagnostik mengenai kesulitan belajar matematika pada materi
perkalian!
Jawab :
a) Memahami Pemahaman Dasar
Dapatkah kamu menjelaskan apa
yang kamu pahami tentang konsep perkalian? Misalnya, apa yang terjadi ketika
kita mengalikan dua angka bersama-sama?
b) Mengidentifikasi Kesulitan Spesifik
Apakah ada bagian tertentu dari
perkalian yang kamu rasa sulit? Misalnya, apakah lebih sulit mengalikan angka
yang lebih besar atau lebih kecil, atau menggunakan tabel perkalian?
c) Mengevaluasi Strategi Belajar
Bagaimana biasanya kamu mencoba
menyelesaikan soal perkalian? Apakah kamu menggunakan metode tertentu seperti
menghafal tabel perkalian atau menggunakan bantuan visual seperti gambar atau
alat peraga?
d) Memeriksa Persepsi dan Sikap Terhadap Matematika
Bagaimana perasaanmu saat harus
mengerjakan soal perkalian? Apakah kamu merasa percaya diri, cemas, atau
mungkin frustrasi? Bisa ceritakan lebih lanjut?
e) Menggali Pengalaman Belajar di Kelas
Bisakah kamu ceritakan bagaimana
guru mengajarkan perkalian di kelas? Apakah ada metode pengajaran tertentu yang
kamu anggap membantu atau malah membingungkan
5. Baca dan Pahamilah Kasus Kesulitan Belajar: Yani
merupakan siswa kelas 3 Sekolah Dasar yang mendapat perhatian khusus oleh Ibu
Arin selaku guru kelas. Hal ini dikarenakan Yani masih saja kesulitan membaca.
Berdasarkan hasil observasi dari Ibu Arin diperoleh kesimpulan sebagai berikut.
v
Yani
mengalami kesulitan dalam memenggal kata, terutama pada kata dengan suku kata
yang ganjil
v
Yani
mengalami kesulitan dalam membaca vocal ganda
Dari kasus tersebut, pilihlah
salah satu Teknik atau pendekatan (Teknik gilingham dan stilman; Teknik
fernald; pendekatan membaca pemahaman) dalam intervensi kesulitan membaca yang
dapat digunakan untuk mengatasi kesulitan membaca dari Yani! Dan jelaskan
alasannya!
Jawab :
Untuk mengatasi kesulitan membaca
yang dialami oleh Yani, saya akan memilih Teknik Gillingham dan Stilman.
Berikut adalah alasan mengapa teknik ini cocok untuk Yani.
Teknik Gillingham dan Stilman
adalah pendekatan multisensori, struktural, dan eksplisit yang dirancang khusus
untuk membantu siswa dengan kesulitan membaca, terutama mereka yang mengalami
disleksia atau masalah pengolahan fonologis.
Alasan :
v
Multisensori:
Teknik ini melibatkan penggunaan
berbagai modalitas belajar seperti visual, auditori, kinestetik, dan taktil.
Hal ini akan membantu Yani mengaitkan bunyi dengan simbol huruf secara lebih
efektif. Misalnya, dia bisa menggunakan gerakan tangan atau sentuhan untuk
merasakan bentuk huruf saat dia mengucapkannya.
v
Struktural
dan Sistematis:
Pendekatan ini sangat terstruktur
dan mengikuti urutan langkah yang jelas dalam mengajarkan fonem dan grafem. Ini
akan membantu Yani dalam memenggal kata dengan lebih baik karena setiap langkah
pembelajaran diikuti dengan penguatan dan revisi materi sebelumnya.
v
Fokus
pada Fonem dan Grafem:
Mengingat bahwa Yani mengalami kesulitan dalam memenggal kata dan
membaca vokal ganda, pendekatan ini sangat cocok karena menekankan pengajaran
fonem (bunyi) dan grafem (simbol huruf) secara eksplisit. Yani akan diajari
cara mengidentifikasi dan mengelompokkan fonem, yang membantu dalam memenggal
kata.
v Pengulangan
dan Latihan Intensif:
Teknik Gillingham dan Stilman melibatkan banyak pengulangan dan latihan,
yang sangat penting bagi siswa seperti Yani yang memerlukan banyak waktu untuk
memperkuat keterampilan membaca mereka. Dengan banyaknya latihan, Yani bisa
lebih familiar dengan pola kata dan vokal ganda.
v Individualisasi:
Pendekatan ini memungkinkan pengajaran yang diindividualisasi sesuai dengan kebutuhan siswa. Ibu Arin dapat menyesuaikan kecepatan dan metode pengajaran sesuai dengan kemajuan dan kebutuhan spesifik Yani.
No comments:
Post a Comment