TUGAS 3 EVALUASI PEMBELAJARAN DI SD PDGK4301

TUGAS 3 

EVALUASI PEMBELAJARAN DI SD PDGK4301

Jawaban ada di bagian paling bawah !!!

Semoga Bermanfaat yah Sobat ...

Uraian Tugas :                                                                                                                               

1.      Untuk mengetahui butir soal–butir soal yang disusun sudah berfungsi sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh penyusun soal, maka di sinilah perlunya melakukan analisis butir soal. Apa saja yang kita peroleh pada kegiatan analisis butir soal ini?

2.      Perhatikan tabel data hasil tes pada satu butir soal uraian yang diikuti oleh 200 siswa, di bawah ini!

Skor (S)

Kelompok Atas

Kelompok Bawah

Frekwensi (F)

F.S

Frekwensi (F)

F.S

9

15

 

0

 

8

10

 

0

 

7

8

 

0

 

6

7

 

0

 

5

6

 

10

 

4

4

 

15

 

3

0

 

5

 

2

0

 

5

 

1

0

 

15

 

 

 

 

 

a.       Lengkapilah tabel di atas!

b.      Hitunglah tingkat kesukaran butir soal tersebut!

c.       Hitunglah daya beda butir soal tersebut!

3.      Berdasarkan PP no. 19 th 2005 yang diubah dua kali dengan perubahan terakhir menjadi PP. no. 13 th 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan, bahwa kewenangan Pelaksanaan penilaian hasil belajar pada jenjang pendidikan Dasar dan menengah dilakukan oleh siapa saja? Jelaskan dan tuliskan contohnya!

4.      a.   Jelaskan apa yang dimaksud dengan pre-test dan post test?

b.      Sebutkan manfaat pre-test dan post-test bagi guru dan siswa!

5.      Sebutkan fungsi dari :

a.       Tes Diagnostik

b.      Penilaian Portofolio


DISKUSI 7 EVALUASI PEMBELAJARAN DI SD PDGK4301

DISKUSI 7 EVALUASI PEMBELAJARAN DI SD PDGK4301

SOAL :

Seorang guru pelajaran Matematika pada saat mengajar di kelas menemukan seorang siswa bernama S sebagai anak yang sukar diatur, sering mengganggu temannya, dan kurang disiplin. Namun demikian, skor hasil ujian siswa S selalu baik. Dalam penentuan nilai, guru memutuskan untuk meminimkan skornya sebagai hukuman terhadap ulahnya di kelas. Bagaimana pendapat Anda tentang keputusan guru Matematika tersebut? Berikan penjelasan!

JAWAB :

Keputusan guru Matematika tersebut untuk meminimalkan skor siswa sebagai hukuman terhadap perilaku yang kurang baik di kelas adalah tindakan yang tidak tepat dan tidak adil. Berikut adalah beberapa alasan mengapa keputusan tersebut sebaiknya dihindari:

Ø  Tidak Adil dan Tidak Objektif: Nilai ujian seharusnya mencerminkan kemampuan akademik dan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran, bukan perilaku mereka di kelas. Mengurangi skor karena perilaku yang kurang baik merupakan tindakan yang tidak adil dan tidak objektif.

Ø  Mengaburkan Tujuan Penilaian: Tujuan utama dari penilaian akademik adalah untuk mengukur pemahaman dan kemampuan siswa dalam bidang tertentu. Menggunakan nilai sebagai alat untuk mendisiplinkan perilaku mengaburkan tujuan ini dan dapat merusak integritas sistem penilaian.

Ø  Menghancurkan Motivasi dan Kepercayaan Diri: Mengurangi nilai siswa bisa menyebabkan penurunan motivasi belajar dan merusak kepercayaan diri mereka. Siswa mungkin merasa tidak dihargai atas usaha akademis mereka dan menjadi tidak termotivasi untuk belajar lebih baik.

Ø  Mengabaikan Penyebab Perilaku Buruk: Perilaku yang mengganggu di kelas mungkin disebabkan oleh berbagai faktor, seperti masalah di rumah, kesulitan emosional, atau kebutuhan khusus yang tidak terpenuhi. Hukuman berupa pengurangan nilai tidak akan membantu menyelesaikan masalah mendasar ini.

Ø  Tidak Mendidik dalam Aspek Disiplin: Mengurangi nilai bukanlah cara yang konstruktif untuk mengajarkan disiplin dan tanggung jawab. Sebaliknya, guru seharusnya mencari cara lain yang lebih efektif untuk menangani perilaku buruk, seperti pendekatan positif, dialog terbuka, atau strategi manajemen kelas yang lebih baik.

Pendekatan Alternatif yang Lebih Baik:

Ø  Pendekatan Positif dan Kolaboratif: Cobalah untuk memahami penyebab di balik perilaku siswa dan bekerja sama dengan mereka untuk menemukan solusi. Guru bisa berbicara secara pribadi dengan siswa untuk memahami apa yang menyebabkan perilaku tersebut dan mencari cara untuk memperbaikinya.

Ø  Penguatan Positif: Memberikan pujian atau penghargaan untuk perilaku yang baik dapat lebih efektif dalam mengubah perilaku siswa dibandingkan dengan hukuman. Ini membantu menciptakan lingkungan belajar yang lebih positif dan mendukung.

Ø  Strategi Manajemen Kelas: Terapkan strategi manajemen kelas yang jelas dan konsisten. Buat aturan yang tegas dan pastikan semua siswa memahaminya serta konsekuensi dari melanggarnya.

Ø  Melibatkan Orang Tua atau Konselor: Jika perilaku siswa terus bermasalah, melibatkan orang tua atau konselor sekolah bisa menjadi langkah yang tepat untuk menemukan solusi bersama. 

TUGAS 3 PEMBAHARUAN DALAM PEMBELAJARAN DI SD/ PDGK4505

TUGAS 3 PEMBAHARUAN DALAM PEMBELAJARAN DI SD/ PDGK4505

SEMOGA BERMANFAAT

1.      Pembaharuan dalam pembelajaran memiliki implementasi antara lain pembelajaran terpadu dan pembelajaran kelas rangkap. Menurut anda, apa alasan terpenting dalam implementasi pembelajaran terpadu dan pembelajaran kelas rangkap di kehidupan sehari-hari?

JAWAB :

Implementasi pembelajaran terpadu dan pembelajaran kelas rangkap memiliki alasan-alasan yang penting dalam konteks kehidupan sehari-hari, di antaranya:

a)      Peningkatan Relevansi Pembelajaran: Dengan memadukan berbagai mata pelajaran dalam pembelajaran terpadu, siswa dapat melihat keterkaitan antara berbagai konsep dan aplikasinya dalam kehidupan nyata. Misalnya, dalam sebuah proyek yang melibatkan matematika, ilmu pengetahuan alam, dan seni, siswa dapat memahami bagaimana konsep-konsep tersebut berinteraksi dalam situasi dunia nyata.

b)      Pengembangan Keterampilan Berpikir Lintas Disiplin: Melalui pembelajaran terpadu, siswa diajak untuk memecahkan masalah kompleks yang memerlukan pemikiran lintas disiplin. Mereka belajar untuk mengintegrasikan pengetahuan dari berbagai bidang untuk menemukan solusi yang kreatif dan efektif.

c)      Peningkatan Keterlibatan Siswa: Pembelajaran terpadu dan kelas rangkap sering kali melibatkan proyek-proyek atau aktivitas kolaboratif yang menantang siswa untuk aktif terlibat dalam pembelajaran mereka. Hal ini dapat meningkatkan motivasi intrinsik siswa karena mereka merasa memiliki kontrol lebih besar atas pembelajaran mereka.

d)      Efisiensi Penggunaan Waktu dan Sumber Daya: Dengan menggabungkan beberapa mata pelajaran dalam pembelajaran terpadu atau menggunakan waktu yang sama untuk mempelajari lebih dari satu mata pelajaran dalam kelas rangkap, sekolah dapat mengoptimalkan penggunaan waktu dan sumber daya mereka. Hal ini dapat membantu dalam memenuhi kebutuhan kurikulum yang luas sambil memastikan bahwa siswa tetap terlibat dan belajar secara efektif.

Dengan memperhatikan alasan-alasan ini, implementasi pembelajaran terpadu dan pembelajaran kelas rangkap dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi siswa dalam kehidupan sehari-hari mereka, baik dalam konteks akademis maupun pengembangan keterampilan untuk masa depan.

2.      Pembelajaran kelas rangkap adalah penggabungan sekelompok siswa yang mempunyai perbedaan usia, kemampuan, minat, dan tingkatan kelas di mana dikelola oleh seorang guru atau beberapa guru yang dalam pembelajarannya difokuskan pada kemajuan individual para siswa. Pembelajaran kelas rangkap memiliki korelasi dengan teori belajar yang dikemukakan oleh beberapa tokoh. Teori belajar apa saja yang terkait? Tulis dengan bahasa anda sendiri!

JAWAB :

Pembelajaran kelas rangkap memiliki korelasi yang kuat dengan beberapa teori belajar yang dikenal dalam bidang pendidikan. Beberapa teori tersebut antara lain:

a)      Teori Kecerdasan Majemuk: Howard Gardner mengemukakan teori ini yang mengakui bahwa setiap individu memiliki berbagai jenis kecerdasan yang berbeda-beda. Dalam pembelajaran kelas rangkap, guru dapat merancang aktivitas pembelajaran yang memungkinkan siswa dengan berbagai jenis kecerdasan untuk berpartisipasi dan berkembang sesuai dengan potensi mereka masing-masing.

b)      Teori Pembelajaran Kolaboratif: Teori ini menekankan pentingnya kolaborasi antara siswa dalam proses pembelajaran. Dalam pembelajaran kelas rangkap, siswa dengan berbagai kemampuan dan tingkatan kelas ditempatkan bersama-sama, memungkinkan mereka untuk saling mendukung dan belajar satu sama lain.

Dengan mengintegrasikan prinsip-prinsip dari teori-teori belajar ini, pembelajaran kelas rangkap dapat menjadi pendekatan yang efektif untuk memfasilitasi pembelajaran yang berpusat pada siswa dan memenuhi kebutuhan individu mereka.

3.      Sesuai dengan tumbuh kembang anak sekolah dasar, maka guru harus memberikan pengalaman pada aktivitas fisiknya. Jabarkan masing-masing 5 contoh aktivitas bermain yang cocok buat anak sekolah dasar kelas rendah dan kelas tinggi!

JAWAB :

A.    Untuk Anak Sekolah Dasar Kelas Rendah:

v  Balap Karung: Aktivitas ini melibatkan anak-anak dalam balapan sambil mengenakan karung di kaki mereka. Ini tidak hanya menyenangkan tetapi juga mengembangkan keterampilan motorik kasar dan koordinasi tubuh.

v  Main Layang-layang: Anak-anak dapat belajar membuat dan menerbangkan layang-layang. Selain mengasah keterampilan motorik halus, ini juga mengajarkan kesabaran, ketelitian, dan pemecahan masalah.

v  Permainan Tradisional: Misalnya, seperti Engklek, Dakon, atau Lompat Tali. Permainan-permainan ini tidak hanya menghibur tetapi juga membantu dalam mengembangkan keterampilan sosial, keterampilan motorik, dan konsentrasi.

v  Permainan Gerak: Seperti "Simon Says" atau "Red Light, Green Light". Permainan-permainan ini membantu anak-anak dalam mengembangkan keterampilan mengikuti instruksi, konsentrasi, dan koordinasi tubuh.

v  Permainan Menggunakan Bola: Seperti bola basket mini atau bola karet. Bermain bola membantu meningkatkan keterampilan motorik kasar, koordinasi mata-tangan, serta kerjasama tim jika dimainkan bersama teman-temannya.

 

B.     Untuk Anak Sekolah Dasar Kelas Tinggi:

v  Olahraga Tim: Seperti sepak bola, bola voli, atau bola basket. Bermain olahraga tim membantu anak-anak dalam membangun keterampilan sosial, kerjasama tim, strategi, dan kebugaran jasmani.

v  Panjat Tebing: Aktivitas ini membutuhkan kekuatan fisik, keterampilan teknis, serta ketahanan mental. Panjat tebing dapat menjadi tantangan yang menyenangkan dan memberikan pengalaman yang memuaskan bagi anak-anak.

v  Bersepeda: Bersepeda adalah aktivitas fisik yang menyenangkan dan sehat. Anak-anak dapat menjelajahi sekitar sekolah atau taman sambil meningkatkan kebugaran kardiovaskular dan keterampilan motorik mereka.

v  Senam atau Yoga: Kegiatan ini membantu dalam meningkatkan fleksibilitas, kekuatan tubuh, dan keseimbangan. Senam atau yoga juga membantu anak-anak dalam mengelola stres dan meningkatkan konsentrasi.

v  Pemandian Renang: Renang adalah olahraga yang menyenangkan dan efektif untuk meningkatkan kebugaran jasmani secara menyeluruh. Anak-anak dapat menikmati waktu mereka di kolam renang sambil mengembangkan keterampilan berenang dan meningkatkan daya tahan tubuh.

4.      Menurut penelitian Howard Gardner, di dalam diri setiap anak tersimpan sembilan jenis kecerdasan yang siap berkembang. Ia memetakan lingkup kemampuan manusia yang luas tersebut menjadi sembilan kategori yang komprehensif atau sembilan macam kecerdasan dasar pada anak-anak. Uraikan sembilan macam kecerdasan dasar tersebut dengan singkat dan jelas!

JAWAB :

Menurut teori kecerdasan majemuk yang dikemukakan oleh Howard Gardner, terdapat sembilan jenis kecerdasan yang berbeda. Setiap individu memiliki kombinasi unik dari kecerdasan-kecerdasan ini. Berikut adalah penjelasan singkat mengenai sembilan jenis kecerdasan tersebut:

a)      Kecerdasan Linguistik: Kemampuan menggunakan kata-kata secara efektif, baik secara lisan maupun tulisan. Anak-anak dengan kecerdasan ini cenderung pandai dalam membaca, menulis, dan berbicara.

b)      Kecerdasan Logika-Matematika: Kemampuan berpikir logis dan rasional serta memahami prinsip-prinsip matematika. Anak-anak yang memiliki kecerdasan ini biasanya suka memecahkan masalah, bereksperimen, dan bermain dengan angka.

c)      Kecerdasan Spasial: Kemampuan memahami ruang dan visualisasi. Anak-anak dengan kecerdasan ini cenderung pandai dalam menggambar, membayangkan objek dalam ruang, dan memahami peta.

d)      Kecerdasan Kinestetik-Jasmani: Kemampuan menggunakan tubuh atau bagian-bagiannya untuk menyelesaikan tugas atau mengekspresikan ide dan perasaan. Anak-anak dengan kecerdasan ini biasanya mahir dalam olahraga, tari, atau keterampilan tangan.

e)      Kecerdasan Musikal: Kemampuan dalam hal musik, termasuk mengenali nada, ritme, dan timbre. Anak-anak dengan kecerdasan ini biasanya senang mendengarkan musik, bernyanyi, atau bermain alat musik.

f)       Kecerdasan Interpersonal: Kemampuan memahami dan berinteraksi dengan orang lain. Anak-anak dengan kecerdasan ini cenderung mudah bergaul, peka terhadap perasaan orang lain, dan memiliki kemampuan memimpin.

g)      Kecerdasan Intrapersonal: Kemampuan memahami diri sendiri, termasuk perasaan, motivasi, dan tujuan pribadi. Anak-anak dengan kecerdasan ini cenderung introspektif, sadar akan diri sendiri, dan memiliki pemahaman mendalam tentang diri mereka.

h)      Kecerdasan Naturalis: Kemampuan mengenali dan mengkategorikan flora, fauna, dan fenomena alam lainnya. Anak-anak dengan kecerdasan ini cenderung tertarik pada alam, binatang, dan ekosistem.

i)       Kecerdasan Eksistensial: Kemampuan merenungkan pertanyaan-pertanyaan mendalam tentang eksistensi manusia, seperti makna hidup dan kematian. Anak-anak dengan kecerdasan ini cenderung berpikir filosofis dan tertarik pada isu-isu besar yang bersifat universal.

DISKUSI 7 PEMBAHARUAN DALAM PEMBELAJARAN DI SD/ PDGK4505

 

DISKUSI 7

PEMBAHARUAN DALAM PEMBELAJARAN DI SD/ PDGK4505

SEMOGA BERMANFAAT

 

Masalah 1

Contoh permainan yang dapat mengembangkan kebugaran jasmani anak melalui aktivitas di luar kelas adalah permainan bola kasti.

Diskusikan contoh permainan lain! Uraikan tentang konsep kebugaran jasmani melalui bermain tersebut!

JAWAB :

Tentu! Selain bola kasti, masih banyak lagi permainan yang dapat mengembangkan kebugaran jasmani anak melalui aktivitas di luar kelas. Berikut adalah beberapa contoh permainan yang bisa menjadi pilihan:

1.      Sepak Bola: Permainan ini melibatkan gerakan berlari, berjalan cepat, tendangan, dan manuver tubuh untuk mengontrol bola. Sepak bola membantu meningkatkan kelincahan, kekuatan kaki, dan daya tahan kardiovaskular.

2.      Bulu Tangkis: Bulu tangkis adalah permainan yang memerlukan gerakan cepat, refleks, dan kekuatan otot tangan dan kaki. Bermain bulu tangkis dapat meningkatkan daya tahan, kecepatan, dan koordinasi mata-tangan.

3.      Lari Estafet: Permainan estafet mengajarkan kerjasama tim serta meningkatkan daya tahan dan kecepatan lari. Anak-anak dapat belajar bekerja sama dalam tim untuk mencapai tujuan bersama sambil meningkatkan kebugaran kardiovaskular mereka.

4.      Renang: Renang adalah olahraga yang sangat baik untuk mengembangkan kebugaran jasmani secara menyeluruh. Aktivitas ini melibatkan hampir semua otot dalam tubuh dan meningkatkan daya tahan, kekuatan, serta fleksibilitas.

5.      Panjat Tebing: Aktivitas ini membutuhkan kekuatan fisik, ketahanan mental, dan keterampilan teknis. Panjat tebing dapat membantu meningkatkan kekuatan tubuh bagian atas, kelincahan, dan konsentrasi.

Konsep kebugaran jasmani yang diperoleh melalui bermain permainan-permainan ini meliputi beberapa hal:

1.      Daya tahan kardiovaskular: Aktivitas bergerak seperti berlari, berjalan cepat, atau berenang dapat meningkatkan daya tahan jantung dan paru-paru, serta meningkatkan sistem peredaran darah.

2.      Kekuatan otot: Permainan seperti sepak bola, bulu tangkis, dan panjat tebing membantu meningkatkan kekuatan otot tubuh, baik itu otot-otot kaki, lengan, atau inti tubuh.

3.      Kelincahan: Berbagai permainan melibatkan gerakan cepat dan manuver tubuh yang dapat meningkatkan kelincahan anak-anak, baik itu dalam menghindari lawan atau dalam mengontrol bola atau alat permainan lainnya.

4.      Koordinasi mata-tangan: Permainan seperti bulu tangkis dan bola kasti memerlukan koordinasi yang baik antara mata dan tangan untuk mengontrol pergerakan bola atau alat permainan.

5.      Keterampilan sosial dan kerjasama tim: Banyak permainan di luar kelas melibatkan kerja sama tim dan interaksi sosial yang dapat membantu anak-anak dalam membangun keterampilan sosial serta kepercayaan diri mereka.

MASALAH 2

Salah satu jenis kecerdasan pada anak adalah kecerdasan antardiri - interpersonal. Dengan kecerdasan ini, anak memiliki kemampuan untuk menyadari bila terjadi perubahan dalam lingkungan.

Jelaskan secara detail jenis-jenis kecerdasan pada anak!

JAWAB :

Tentu, Howard Gardner, seorang psikolog perkembangan, mengemukakan teori kecerdasan majemuk yang mengakui bahwa setiap individu memiliki beragam kecerdasan yang berbeda-beda. Berdasarkan teori ini, terdapat beberapa jenis kecerdasan pada anak, termasuk kecerdasan interpersonal yang Anda sebutkan, yang juga dikenal sebagai kecerdasan antardiri. Berikut adalah beberapa jenis kecerdasan yang diakui dalam teori Gardner:

1.      Kecerdasan Linguistik: Ini adalah kecakapan dalam menggunakan bahasa, baik lisan maupun tulisan. Anak dengan kecerdasan linguistik yang tinggi biasanya pandai berbicara, menulis, dan menghafal informasi dengan mudah.

2.      Kecerdasan Logis-Matematis: Ini adalah kemampuan untuk berpikir logis, menganalisis masalah, dan menggunakan penalaran matematika. Anak-anak dengan kecerdasan ini biasanya baik dalam pemecahan masalah, mengidentifikasi pola, dan memahami konsep-konsep abstrak.

3.      Kecerdasan Visual-Ruang: Ini melibatkan kemampuan dalam memvisualisasikan dan memanipulasi objek dalam ruang. Anak dengan kecerdasan visual-ruang yang tinggi cenderung mahir dalam menggambar, memecahkan teka-teki visual, dan memahami peta atau diagram.

4.      Kecerdasan Musikal: Anak-anak dengan kecerdasan musikal mampu mengenali, menghasilkan, dan mengapresiasi pola-pola suara. Mereka bisa memiliki kemampuan yang baik dalam bernyanyi, bermain alat musik, atau menghafal lagu dengan cepat.

5.      Kecerdasan Kinestetik-Tubuh: Ini adalah kemampuan dalam menggunakan tubuh secara cerdas dan ekspresif. Anak-anak dengan kecerdasan kinestetik-tubuh tinggi biasanya pandai dalam olahraga, menari, atau aktivitas fisik lainnya.

6.      Kecerdasan Interpersonal: Kecerdasan interpersonal atau antardiri adalah kemampuan untuk memahami dan berinteraksi dengan orang lain dengan baik. Anak dengan kecerdasan ini sensitif terhadap perasaan orang lain, pandai dalam berkomunikasi, dan mampu membangun hubungan yang baik.

7.      Kecerdasan Intrapersonal: Ini adalah kemampuan untuk memahami diri sendiri, termasuk emosi, kekuatan, kelemahan, dan tujuan hidup. Anak-anak dengan kecerdasan intrapersonal yang tinggi memiliki kesadaran diri yang kuat dan kemampuan untuk mengatur emosi serta motivasi diri.

8.      Kecerdasan Naturalis: Ini melibatkan pemahaman dan koneksi dengan alam serta makhluk hidup di dalamnya. Anak dengan kecerdasan naturalis biasanya memiliki minat yang kuat dalam ilmu alam, lingkungan, atau hewan dan tumbuhan.

DISKUSI 3 MATA KULIAH PERSPEKTIF PENDIDIKAN SD. PDGK 4104

Jawaban ringkas dari 5  pertanyaan diskusi ini dibawah ini perlu analisis tambahan. Anda diminta untuk mengembangkan ide ke arah kebutuhan p...